Skip to content

Tanda dari Nabi Adam – Al Qur’an

Tanda dari Nabi Adam– Taurat

 (Al A’raf) Surat 7:19-26

19. (dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim.”

 

20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”.

21. dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”,

22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

 

 

(At Taha) Surat 20: 121-123

121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia

122. Kemudian Tuhannya memilihnya. Maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.

123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Kejadian 2:15-17

15 Allah, Al-Khalik, mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman Firdaus untuk mengerjakan serta memelihara taman itu. 16 Lalu, Allah, Al-Khalik, memberi perintah kepada manusia itu, firman-Nya, “Buah dari semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan dengan bebas,
17 tetapi buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu jangan kaumakan karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti mati.”

Kejadian 3:1-23

1 Ular adalah binatang yang lebih cerdik daripada segala binatang liar yang dijadikan Allah, Al-Khalik. Suatu kali, berkatalah ular kepada perempuan itu, “Sungguhkah Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah dari pohon apa pun dalam taman ini’?”

2 Kata perempuan itu kepada ular itu, “Buah dari pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah dari pohon yang di tengah-tengah taman ini, Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah itu dan jangan kamu sentuh supaya jangan kamu mati.’”
4 Lalu, kata ular itu kepada perempuan itu, “Kamu sama sekali tidak akan mati.
5 Karena, Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti makhluk-makhluk ilahi, tahu tentang yang baik dan yang jahata.”
6 Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan tampaknya sedap. Lagi pula, pohon itu menarik hati karena mendatangkan kebijaksanaan. Maka, diambilnyalah buah itu, lalu dimakannya. Setelah itu, diberikannya pula kepada suaminya yang sedang bersamanya, dan suaminya pun memakannya.
7 Kemudian, terbukalah mata keduanya dan mereka tahu bahwa mereka telanjang. Mereka pun merangkai daun-daun pohon ara untuk dijadikan penutup aurat.
8 Ketika mereka mendengar suara Allah, Al-Khalik, yang berjalan di tamanb pada waktu hari sejuk, maka manusia dan istrinya itu menyembunyikan diri dari hadirat Allah, Al-Khalik, di antara pohon-pohonan dalam taman. 9 Tetapi, Allah, Al-Khalik, memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?”c
10 Jawabnya, “Ketika aku mendengar suara-Mu di taman ini, aku menjadi takut karena aku telanjang. Sebab itu, aku bersembunyi.”
11 Firman-Nya, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau memakan buah dari pohon yang telah Kuperintahkan jangan kaumakan?”
12 Jawab manusia itu, “Perempuan yang Kautempatkan untuk mendampingiku itulah yang memberikan kepadaku buah dari pohon itu maka kumakan.”
13 Lalu, Allah, Al-Khalik, berfirman kepada perempuan itu, “Apa yang kaulakukan ini?”
Jawab perempuan itu, “Ular itu menipu aku maka kumakan buah itu.”
14 Maka, berfirmanlah Allah, Al-Khalik, kepada ular itu,
“Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau melebihi segala ternak dan binatang liar.
Engkau akan menjalar dengan perutmu
dan engkau akan makan debu tanah seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini
antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu,
dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
16 Firman-Nya kepada perempuan itu,
“Aku akan memperbanyak susah payahmu pada waktu engkau mengandung.
Dengan kesusahan engkau akan melahirkan anak.
Meskipun begitu, engkau akan tetap mendambakan suamimu,
dan ia akan berkuasa atas engkau.”
17 Lalu, firman-Nya kepada Adam,
“Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu
dan memakan buah dari pohon yang telah Kuperintahkan kepadamu, ‘Jangan kaumakan,’
maka terkutuklah tanah karena engkau.
Dengan susah payah engkau akan memakan hasilnya, seumur hidupmu.
18 Tanah akan menumbuhkan duri dan onak bagimu,
dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.
19 Dengan berpeluh engkau akan mendapatkan rezekimu
sampai engkau kembali menjadi tanah karena dari situlah engkau diambil.
Sebab engkau debu,
dan engkau akan kembali menjadi debu.”
20 Manusia itu menamai istrinya Hawad sebab dialah ibu dari semua yang hidup.
21 Allah, Al-Khalik, membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
22 Kemudian, berfirmanlah Allah, Al-Khalik, “Sesungguhnya, manusia itu sudah menjadi seperti salah satu dari kitae, tahu tentang yang baik dan yang jahat. Maka sekarang, jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah pohon hayat itu, lalu memakannya sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”
23 Sebab itu, Allah, Al-Khalik, menyuruhnya keluar dari Taman Firdaus untuk mengerjakan tanah, tempat asal ia diambil.