Skip to content

Quran dan Taurat

Al-Ma’idah (5: 27-31)

Kejadian 4: 1-12

 

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.

“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”.

“Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim”.

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

 

4:1 Manusia itu menggauli Hawa, istrinya, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan Kabil. Katanya, “Aku telah memperoleh seorang anak laki-laki dengan pertolongan Allah.”

4:2 Sesudah itu, ia melahirkan pula Habil, adik Kabil. Habil menjadi seorang gembala dari kawanan kambing domba, dan Kabil menjadi seorang petani.

4:3 Beberapa waktu kemudian, Kabil membawa sebagian hasil tanahnya sebagai persembahan kepada Allah.

4:4 Habil pun membawa beberapa anak sulung dari kawanan kambing dombanya beserta lemak-lemaknya. Allah berkenan kepada Habil dan persembahannya,

4:5 tetapi kepada Kabil dan persembahannya Ia tidak berkenan. Lalu, Kabil menjadi sangat marah dan mukanya masam.

4:6 Berfirmanlah Allah kepada Kabil, “Mengapa engkau marah, dan mengapa mukamu masam?

4:7 Jika engkau berbuat baik, bukankah engkau akan diterima? Tetapi, jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintai di depan pintu. Ia menghasratkan engkau, tetapi engkau harus menguasainya.”

4:8 Namun, Kabil berkata kepada Habil, adiknya, “Mari kita pergi ke padang.” Pada saat keduanya ada di padang, tiba-tiba Kabil menyerang Habil, adiknya, lalu membunuhnya.

4:9 Maka, berfirmanlah Allah kepada Kabil, “Di manakah Habil, adikmu itu?”Jawabnya, “Aku tidak tahu! Apakah aku ini penjaga adikku?”

4:10 Firman-Nya, “Apa yang telah kaulakukan? Darah adikmu itu berseru kepada-Ku dari tanah!

4:11 Sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang telah membuka mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.

4:12 Apabila engkau mengerjakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan lagi memberikan hasil sepenuhnya kepadamu. Engkau akan menjadi seorang pengembara dan pelarian di bumi.”